Selasa, 28 April 2015

Bikers dan Lady Bikers

Sebuah cerita cinta yang dijalani antara dua insan remaja yang bernama Tarjimin dan Sulastri Indrianti di sebuah SMK Suasta yang terdapat di kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Berawal dari pertemuan mereka disaat mereka tanpa sengaja bertemu di pendaftaran siswa baru SMK dan mereka berduapun diterima untuk belajar di sekolah tersebut. Tidak disadari pertemuan mereka berlanjut pada hubungan pertemanan yang sangat akrap, hari demi hari mereka lalui bersama dan hingga mereka kelas 11 mereka tetap menjalin keakrapan.
Tarjimin yang di sekolahan akrap dipanggil dengan nama Eji mulai bergaya dengan penampilan nyentrik bag selebritis dan ditambah dengan motor sport nya yang baru (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) semakin menambah PD Eji dalam mengarungi pergaulan. Sulastri Indrianti dengan nama beken Indrie Chuby juga makin nyentrik dengan wajahnya yang imut, manis, badan yang seksi dan ditambah dengan penampilannya di motor matiknya yang baru.
Berbekal dari keakraban Eji dan Indri Chuby yang telah mereka jalani ditambah penampilan mereka yang sama-sama gaul sehingga terjadilah ikatan cinta remaja yang sama-sama pelajar pecinta sepeda motor (bikers). Pulang pergi sekolah mereka selalu bersama dengan berboncengan mengunakan motor sport milik Eji (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) ataupun dengan motor matik mili Indri Chuby yg baru. Semakin hari semakin romantis perjalanan cinta mereka dan seperti tidak ada batasan lagi diantara mereka berdua. Orang tua mereka yang sama-sama memaklumi hubungan mereka dan mengiyakan saja permintaan yang mereka inginkan untuk menjalani percintaan mereka.
Pada ahir pekan Eji mengajak Indri Chuby main ke pantai dengan mengendarai mitor sport Eji (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) dan kemesraan keduanya diatas motor Eji sangat indah untuk disaksikan.

Eji : yank tau gag low setiap orang yg meliat kita berdua diatas motor ini mereka pasti iri dan kagum?
Indri Chuby : iya sayank sepertinya kita adalah pasangan paling serasi di muka bumi....hikzz
Eji : beneran deh yank,,, oh iya yank entar kita pulang sore lhooo, kan tempatnya jauh.
Indri Chuby : gag apah-apah cayank....kan aku udah ijin ama emak kaleee....
Eji : asik deh yank....
Indri Chuby : so pasti ayank ku..

Hingga mereka sampai pantai percakapan tersebut tak pernah ada habisnya dan sampai hari menjelang sore si Eji pun bergegas mengantar Indri Chuby pulang ke rumah nya. Eji pun dengan rasa malu-malu tapi bangga karena nganterin pulang Indri Chuby menggunakan motor sport (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) dan orang tua Indri Chuby pun nampaknya suka.

Eji : maaf tante Indri Chuby bis sekolah main ama saya ampe sore deh...
Ibu Indri : iya nak Eji gpp kok, tadi pagi Indri Chuby udah minta ijin ama ibuk.
Eji : low begitu saya pamit dulu ya tante soalnya keburu gelap nih
Ibu Indri : enggag mampir dulu nak Eji,saya bikinin minum dulu...
Eji : makasih tante lain waktu aja aku mampir.
Ibu Indri : ya udah low maw pulang sekarang, hati-hati di jalan eah dan salam buat keluarga di rumah
Eji : siap tante,,,,, mari-mari tante Asalamu'alaikum wr wb
Ibu Indri : wa'alaikum salam wr wb nak Eji

Hingga mereka hampir lulus SMK keakrapan mereka dan keluarga seakan tak ada halangan bahkan di ahir masa-masa sekolah mereka seakan mereka akan langsung menikah seusai sekolah selesai. Orang tua Indri Chuby pun memahami dan memberi toleransi kepada mereka waktu tiga tahun untuk menata dulu persiapannya.
Seusai mereka berdua lulus mereka melih pekerjaan masing-masing namun bagi Indri Chuby ia tetap melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke perguruan tinggi. Eji yang memilih langsung bekerja sebagai kariawan pabrik dengan berbekal ijasah SMK dan motor sport (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) terus menyayangi dan mencintai Indri Cuby. Setiap malam minggu Eji apel ke rumah Indri Chuby  dan disetiap Eji gajian pasti membawakan binkisan berupa jajanan kue untuk Indri Chuby dan keluarga.
Indri Chuby yang memulai pendidikan di Perguruan tinggi yang berada di luarkota telah menemukan peprgaulan, cara hidup dan komunitas pelajar yang baru. Di tempat Indri Chuby mendalami ilmu yang jauh dari orang tua, tak ada teman-teman bermotor/ Bikers dan tak ada satupun motor sport (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) dia merasakan sesuatu yang asing. Ternyata bergaul ala anak-anak motor hanya ada di kota ku, ternyata motor sport (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) dibilang keren hanya ada di kota kecilku dan semua yang dianggap paling gaul dikota ku disisni tak ada apa-apanya.
Saat ahir pekan tiba Indri Chuby pun bergegas pulang liburan ke tempat asalnya yaitu ke rumah ortunya dan disana Eji menunggu untuk mengapelinya.

Eji : maaf tante si Indri Chuby lom pulang ea?
Ibu Indri : belum nak Eji tunggu aja sebentar lagi dia pasti akan pulang kok.
Eji : iya tante makasih, saya tunggu di luar ajah...
Beberapa menit kemudian suara motor matik Indri Chubi terdengar dan Eji pun bahagia mendengarnya. Nampak raut muka Indri Chuby yang kelelahan masuk dan menyapa Eji.......
Indri Chuby : eh kamu yank,,,, dah lama menunggu ea?
Eji : belom lama og yank mungkin masih 10 menit aje,,,, kamu kecapekan ea yank, yaudah sana mandi dulu aku tunggu disini.
Indri Chuby : iya nih yank,,,, yaudah aku masuk n maw mandi dulu eah, kamu tunggu aja.
Eji : siap sayank kuuuwh.....

15 menit kemudian indri keluar dan menemui Eji, mereka pun saling bercengkerama seperti biasanya. Daidalam diskusi mereka berdua Indri Chuby pun menceritakan apa yang dia alami di tempatnya mendalami ilmu yang baru termasuk budaya pergaulannya yang bertolak belakang dengan pergaulannya semasa SMK. Eji pun merespon dengan biasa-biasa saja tanpa ada rasa penyesalan ataupu penasaran selayaknya pecemburu.
Senin pagi Indri Chuby berangkat ke tempat ia mendalami ilmu dan disana ia bertemu dengan teman-teman barunya yaitu Nia, Ita, Desi dan Anita yang dirasa paling dekat dengan Indri Chuby. Mereka berempat yang baru kenal dengan Indri Chuby pun mulai memperkenalkan pacar-pacar mereka yang sesama mahasiswa. Tanpa berpikir panjang Indri Chuby pun menceritakan tentang pacar nya yang dianggap paling kerren dikotanya dengan tampilan andalan motor sport (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing). Namun respon dari keempat temannya biasa-biasa saja dan terkesan menertawakan apa yang Indri Chuby ceritakan. Cewek secantik kamu, seseksi kamu dan seanggun kamu cuma pasrah pacaran ama cowok motor yang tidak jelas masa depannya?(tanya Nia, Ita, Desi dan Anita) kasian amat kamu.....
Indry Chuby pun merasa kecewa, malu dan benci dengan dirinya....
Teman-teman Indri Chuby pun memiliki insiatif mencomblanginya dengan cowok ganteng tajir sesama mahasiswa yang tidak menggunakan motor sport (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) dan cowok tersebut bernama Lukman. Walaupun cowok tersebut hanya mengendarai motor bebek yang terkesan jadul tapi investasi dan harta dirumahnya segudang, maklum lah dia anak pengusaha sukses yang akan mewarisi usaha orang tua nya. Indri Chuby pun sejenak menyendiri dan menangis tidak ingin menduakan Eji namun waktu yang merubah pikiran Indri Chuby untuk menduakan Eji.
Selama tiga minggu Indri Chuby tudak pulang dan semakin mesra dalam menjalani hubungan cintanya dengan Lukman. Bahkan Indri lebih mencintai Lukman dibanding Eji anak kampung tersebut karena setelah ditimbang-timbang apa sih yang dapat diharapkan dari seorang TARJIMIN alias EJI. Dengan segala gemerlapnya kehidupan mewah yang dimiliki oleh lukman dan dengan segala ketulusan lukman mencintai Indri Chuby berujung pada ahir pekan kepulangan Indri Chuby ke rumah ortu dengan diantar Lukman.
Selama empat minggu berturt-turut disetiap ahir pekan Eji datang  kerumah ortu Indri Chuby yang sudah tiga minggu tidak pulang. Hingga minggu keempat Eji datan ke rumah Indri Chuby dengan kenyataan Indri Chuby sudah duduk bersama keluarga di ruang tamu saat memperkenalkan Lukman ke ortunya. Eji yang tak kuasa menahan emosinya saat melihat dan mendengar Indri memperkenalkan Lukman pada orang tuanya langsung naik pitam dang marah-marah sambil berkata...

Eji : ehi indri ini maksudnya apa , siapa laki-laki ini dan apa maksudmu kau ajak pulang ke rumah mu dan apakah ini penyebab selama dua tiga minggu kamu tidak pulang dan tidak pernah bisa aku hubungi. Dasar Bajingan tengik, ayo kita bertarung sampai mati mana yang menang.....
Ibu Indri : eh sabar nak,,, hati-hati low bicara di depan orang tua...!!!!!!
Ayah Indri : dasar anak bangsat, ayo kita duel berdua di depan...!!!
Lukman : haloooow biasa aja kaleeee, kita semua tu mahluk yang beradab dan gag bisa menyelesaikan masalah dengan kekerasan,,, mari kita bicarakan baik-baik
Eji : napa loe kampret?? loe tu dah takut ea!!!! cuman bawa motor bebek jelek kayak gitu dah berani selingkuhin pacar ku yang udah tiga tahun aku bahagiain....???
Ayah Indri : TARJIMIN......!!!!!
Lukman : hah tarjimin?? apaan tuh
Ayah Indri : Tarjimin itu nama Eji nak Lukman...
Ayah Indri : Eh tarjimin kampret loe tu yeh jangan menilai seseorang dari kendaraannya tapi nilailah dari ketulusan yang dia miliki dan potensi yang dia punya.
Lukman : iya Mas Eji sampean jangan menilai seseorang dari kendaraannya, memang aku ini terlihat lebih miskin dari sampan, kendaraan saya lebih buruk dibanding milik sampean TAPI malam ini detik ini low saya disuruh membayar motor seport (dengan suaranya toet-toet-toet, i'ek-i'ek aaaaauuuuiiiing) besetra rumah anda, tanah pribadi anda dan kambing-kambing milik anda saya sangat-sangat mampu.
Eji : oke lah aku kalah, aku memang orang kampung yang kurang segalanya, aku memang tak sederajat dengan mu dan biarlah aku pergi dari sini....
Ayah Indri : mau pergi?? lebih cepat lebih baik.

kisah cinta Bikers Alay Berujung penderitaan hati......
thanks dah dibaca